Translate

Jumat, 08 Juli 2011

untuk yang pernah ada [2]


Cinta itu hal yang paling norak. Dia ngebuat gue sedih, dia ngebuat gue nangis. Dia ngebuat gue gagal ujian, dan itu semua gara-gara dia! –loveinperth-

Sepertinya memang sudah nasibku seperti ini. Setiap menyukai seseorang, ujung-ujungnya semua orang tau.
Bodoh? Tidak, jujur itu malah membuatku semakin kuat.
Mereka, tau bagaimana harus mengatakannya. Aku tau, mungkin di dalam hati mereka menggerutu. Tapi ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur.
Pernah sekali ada bilang kalau kau itu jelek. Tidak keren. Atau apalah namanya. Haha, jujur aku ingin tertawa saat itu.
Tak tau dari mana datangnya, kau datang bersama teman-temanmu. Entah tak tau atas alasan apa kau ke sini, yang jelas itu malah membuat jantungku makin-tak-berdetak-karuan. Tidak, tidak. Jangan sampai dia melihatku yang seperti ini.
Aku tau, teman-teman sedang mencoba mengganggu sistim syaraf ku. Sungguh, aku ingin melihatmu. Menatapmu. Tapi nyatanya? Aku hanya menunduk lesu sambil tertawa kecil ke arah temanku.
Memang ya, penyesalan itu slalu datang belakangan. Saat kau mulai meninggalkan kelasku, aku mulai menyesal tidak mendengarkan hati ku tadi. Aku menyesal tidak menatap matamu. Aku menyesal harus menunduk seperti orang dungu layaknya tadi.
Sungguh, aku benar-benar menyesal. “apakah ada mesin waktu yang dijual? Berapapun akan kubeli agar kejadian tadi dapat terulang lagi.” Erangku dalam hati.

**

Hari itu benar-benar terjadi. Sungguh, benar-benar terjadi.
Akhirnya momen “terkutuk” itupun terjadi. Momen yang benar-benar sangat aku takuti itu terjadi.
Semuanya terkuak sudah. Sungguh tangis ini akhirnya terpecahkan juga. Kau, sudah mengetahuinya. Kau sudah mengetahui perasaanku.
“Seseorang tolong aku!” pekikku dalam hati. Jujur, yang ingin aku lakukan saat itu hanyalah menghilang. Menghilang dari kalian semua termasuk kau.
Lelucon itu mungkin membuat kalian tertawa. Mungkin juga membuat kalian puas. Tapi aku? Sungguh-sungguh malu. Tidak tau harus berbuat apa. Yang jelas saat itu jantungku benar-benar berdetak seperti setan kesurupan (?)
Aku tau, mereka mempunyai maksud yang baik. Mereka ingin agar aku tidak lagi harus berjuang sendiri memendam rasa ini. “Tapi tidak begini juga caranya!” erangku dalam hati lagi.
Mereka tidak merasakan apa yang aku rasa. Coba saja mereka di dalam posisi yang sama seperti ku. Oke, aku masih terima jika saja kalian memberitahunya saat ia hanya seorangg diri. TAPI INI LAIN! Semua orang, semua teman-teman kau mengetahuinya. Oke, kalian anggap itu biasa-biasa saja. Tapi aku menganggapnya TIDAK BIASA.
Sungguh aku ingin berteriak kencang saat itu juga. Aku marah, kesal, dongkol, semuanya bercampur menjadi satu.
Sedang diarah lain, mungkin kau sudah melihat ke arah sini. Mencoba menahan tawa karena ternyata ada seorang wanita aneh yang menyukai kau.

**
Aku ingin menjadi udara yang kau butuhkan, yang kau hirup setiap waktu, bukan yang menyesakkan dadamu….

Hari-hari berjalan begitu sangat cepat. Ujian akhir semester mulain menghantui. Semua orang mulai memperbaiki segalanya.
Kau, sedikit pemikiranku mulai melupakan kau. Tapi kenapa malah seintensif ini? Kenapa harus sesering ini kita bertemu?
Jujur, degup jantung ini mulai berdetak normal saat kita bertemu.

Sedikit demi sedikit aku mulai melupakanmu. Kata orang zaman sekarang, move on. Haha, entah apa yang ada di pikiranku saat ini hingga aku mencoba tidak lagi mengingatmu.

 Some people say “it’s like a guilty pleasure. I know he is lying to me but i keep wanting him. I thougth, I’ve already felt in love with him, but the worst part is, im lying too! –rainaffair-

            Aku tau, melepasmu mungkin satu kebodohanku yang akan aku sesalkan nantinya. Tapi ketika melihatmu bahagia dengan nya, mungkin akan membuatku memaafkan penyesalanku.
            Haha, munafik rasanya kalau aku katakan aku bahagia jika bahagia meski bukan dengan aku. Setidaknya aku ingin kau bahagia denganku!
            Tapi ya sudahlah, toh kau sudah memiliki dia. Aku bisa apa?

**

            Tapi sepertinya aku terkena kutukan. Aku hanya mencintai api tidak dicintai….

            Hari begitu cepat belalu saat ini. Ujian ini sudah selesai.
            Pagi itu saat aku terbangun dari lelapku, entah mengapa yang ada di pikiranku
Adalah kau. Aneh, kenapa bisa aku memikirkanmu? Kenapa baru sekarang?
            Ah, galau ini kembali muncul.
            Sungguh, hari itu aku benar-benar ingin melihat kau. Meski mungkin itu tidak akan bisa [lagi].
            Orang yang jatuh cinta diam-diam tahu dengan detail semua informasi orang yang dia taksir, walaupun mereka belum pernah ketemu.
Orang yang jatuh cinta diam-diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tidak tersampaikan. –marmut merah jambu

Hari itu entah ada angin apa. Mungkin saja dewi fortuna sedang baik kepadaku. Kau ada, di depanku, berjalan ke arah yang berlawanan. Entahlah, tapi aku mencoba untuk tidak mempedulikanmu.
Hatiku cukup layu untuk menatapmu.

aku mempunyai sepasang mata yang hanya berani melihatmu, tanpa berani menatapmu….

**
            Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya selallu melamun dengan tidak pasti, memandang waktu yang beerjalan dengan sangat cepat dan menyesali semua perbuatan yang tidak mereka lakukan dulu. Orang yang jatuh cinta diam-diam harus bisa melanjutkan hidupnya dalam keheningan. –marmur merah jambu

Cukup sudah. Aku capek, aku bosan, dan aku menyerah. Aku capek jika harus terus menerus bertingkah seperti ini. Aku bosan memendam sendiri rasa ini.
            Dan akhirnya kamu menang, selamat buat kamu! Kamu menang telah menjatuhkan hatiku. Mungkin dulu aku masih bisa berharap dan terus berharap.
            Tapi sekarang? Cukup. Aku sudah terpuruk akan keadaan ini. Aku sudah sangat terpuruk dengan situasi menyebalkan ini.
            Apa lagi yang bisa aku perbuat agar kau tetap disini? Tidak ada.
            Dan kini, aku mulai memahami bagaimana itu arti ikhlas yang sesungguhnya. Bagaimana kita memahami apa itu arti kesabaran. No one can blame someone who is in love, rigth?
            Aku sudah lelah, lelah berpura-pura. lelah bersandiwara. Apa kau cukup tau itu, ha?
            Aku rasa tidak. Dan selamanya akan tidak. Kau saja bahkan belum pernah mencoba mencari tau siapa “aku”. Kau saja hanya tetap tenang, tertawa, bermain dengan teman-temanmu.
            Aku rasa memang tidak ada lagi yang bisa di harapkan? Kenapa aku jadi seperti orang bodoh seperti ini? Ah, harusnya aku berpikir dulu. Apa memang kau?
            Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka Cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai keecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin menjauh.
            Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang diinginkan. \
            Terkadang apa yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. \
            Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian. –marmut merah jambu (orang yang jatuh cinta diam-diam)***
Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML