Translate

Jumat, 21 Oktober 2016

Holla!

   Kembali setelah beberapa lama ‘absen’ dari dunia tulis menulis. Actually, I’m still doing this ‘thing’ tapi cuma berakhir di draft laptop meski nulisnya udah nggak sesering dulu. Iya, dulu. Waktu masih jadi maba labil yang kerjaannya galauin hal yang gak jelas (walaupun sampai sekarang pun masih). Well, I’m on my way to finish my study now. Iya, mahasiswa tingkat akhir yang udah dihantui berbagai pertanyaan “Kapan lulus?”.  Jadi sebenernya, I'm not really absen dari dunia tulis menulis karena tiap harinya masih berkutat di depan laptop. Bedanya, dunia tulis menulis yang dimaksud sekarang adalah tugas kuliah, paper, review jurnal, laporan, proposal, dan Inshaa Allah skripsi soon.

   And now, I literally realize & understand how adults live their lives. Iya, I’m old, udah kepala dua. Jadi semakin kesini semakin banyak pikiran mengenai jati diri. Semakin berat beban yang bakal ditanggung karena bakal lulus kuliah (Amin) dan memasuki “The beginning of Real Life”. Dan semakin kesini, urusan hati juga gak kelar-kelar bahkan makin memuncak karena udah memasuki fase-fase dimana udah nggak mau lagi main-main sama hati karena udah saatnya berfikir serius untuk kedepannya.

   So here I am, trying to be serious. About everything. About my life, about my future, and last but not least, about you.
Read More




Kamis, 20 Oktober 2016

Hidup

Meskipun kedengerannya tidak masuk akal, namun sering aku berharap bisa mengembalikan waktu.

Kadang hidup nggak segampang  yang anak kecil biasa bayangkan, bermain dan terus bermain tanpa harus memikirkan  apa-apa. Kadang hidup juga nggak semulus cerita yang kayak di ftv-ftv, yang bisa ketahuan happy ending nya dalam waktu dua jam. Hidup itu, ibarat kiamat. Unpredictable. Kadang udah ngebayangin yang manis-manis, nyatanya malah kebagian yang sepet-sepet. Kadang udah ngebayangin yang seneng-seneng, nyatanya malah kebagian yang sedih-sedih.

Pernah gak sih kalian mikir kalo hidup itu kadang nggak adil? Nggak adil karena yang pahitnya kehidupan selalu dateng ke kita, bukan ke orang lain dan nggak adil kenapa yang seneng-senengnya malah gak pernah ngehampirin kita. Hidup emang penuh dengan misteri, sedetik lalu aku dibawa ke atas hingga tak perlu bersusah-payah. Lalu sedetik kemudian, aku langsung terhempas hingga menghujam jantung yang semakin berdetak kuat.

Titik ‘the highest’, titik dimana semuanya keadaan terasa berada di bawah. Sangat bawah, paling bawah dari keadaan yang namanya terpuruk. Banyak yang bilang, semuanya sudah pernah merasakan berada di titik ’the highest’. Tapi siapa yang tau? ‘The highest’ masing-masing orang relatif, bukan?

Tapi seperti yang pernah teman saya katakan, percayalah, Tuhan nggak pernah ngasih cobaan diluar batas umatnya. Pasti selalu ada jalan disetiap masalah yang ada. Entah itu memakan waktu yang lama, sangat lama. Mungkin Tuhan masih belum melihat kesabaran yang kita punya kita gunakan dengan ikhlas. Mungkin Tuhan marah karena kita udah mulai lupa dengan-Nya. Dan mungkin, Tuhan ingin memberikan hal yang baik setelahnya. Siapa yang tau, bukan?

Kadang semua hal ingin diceritakan. Di keluarkan dan tidak dipendam begitu saja dihati. Namun kadang semua hal tersebut juga perlu untuk di sembunyikan. Dan lewat tulisan, mungkin lebih membuat yang disembunyikan tersebut terkuak, walau hanya setitik.  

Lebih baik dibenci daripada dikasihani. Nggak ada yang bisa bangkit dari jatuh kalau kamu berdamai dengan rasa iba.


Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML