2015
is getting closer. Rasanya baru kemarin ini tahun 2014 datang, dan sebentar
lagi 2014 malah akan pergi. Time flies so fast, right? Kalau mau di flashback,
rasanya ada banyak peristiwa “unpredictable” muncul di tahun ini. Semuanya,
baik kesedihan; kebahagiaan; keharuan; keterpurukan; kesenangan; dan juga kebodohan. Semuanya
terjadi dalam satu tahun ini. Aku rasa, malah di tahun ini semuanya yang
sebelumnya aku kira hanya ada di cerita-cerita fiksi muncul. Terjadi, secara
real. Dan yang benar-benar dirasa tahun ini
bisa disebut tahun yang ‘menguji’. Mulai
dari bagian inti di hidupku (dari aku lahir hingga saat ini) yang entah kenapa aku
rasa Tuhan belum memberi “waktu yang indah” nya terhadap hal tersebut, pertemanan
yang ternyata tidak sesimple itu dapat dijalankan, hingga perasaan.
Singkat
tapi mengandung banyak arti, kejadian itu benar-benar menyita perhatianku belakangan
ini. Lucu bagaimana dulu aku bisa berbuat sedemikian rupa. Bodoh bagaimana dulu
aku bisa sempat termakan omongan setan yang berada disekelilingku untuk
melakukan hal yang aku rasa, “Oh man, u’ve got to be kidding”. Melakukan tanpa
memikirkan balasan apa yang akan Tuhan berikan atas kebodohan tersebut. Melakukan
tanpa memikirkan dosa apa yang sudah aku peroleh atas perbuatan tersebut. But i
know, Tuhan akan mengampuni dosa hamba-hambanya jika mereka dapat mengakui dosa-dosanya
tersebut dan tidak akan melakukan hal yang demikian berulang kembali. Sesal pasti
ada, tapi biar itu semua menjadi pelajaran yang dapat diambil untuk memperbaiki
semua hal menjadi lebih baik lagi.
Hari
baru telah hadir, saatnya menatap masa depan. Memperbaiki hal-hal yang sempat rusak;
menata kehidupan yang dulu sempat berantakan; dan merubah diri menjadi lebih
baik lagi.
There’s no reason to look back when you have so much to look forward to.
There’s no reason to look back when you have so much to look forward to.